“Budaya lama yang baik seharusnya memang terus dilakukan. Seperti budaya syukurin bupati yang ditangkap KPK, ups maksudnya budaya syukuran panen dan rizki yang melimpah hehe”
Melihat budaya lama yang mulai ditinggalkan kemudian dihidupkan kembali, rasanya seperti kembali kemasa kecil. Syukuran ditengah lapang atau di dalam pendopo yang luas dengan membawa makanan untuk disantap bersama karena panen yang melimpah sering dilakukan oleh orang-orang zaman dulu loh. Nah, syukuran orang cianjur beberapa waktu yang lalu sayang sekali kalau oleh kalem.id tidak diangkat dalam sudut pandang yang pastinya kalem dong bosque. Mungkin karena salah satu dari tim kalem.id ini ada orang cianjurnya, dan dia termasuk penerima dana colongan tersebut, jadi kalem.id ga mau ngangkat isu ini. wah wah wah, ini sungguh fitnah yang coba saya layangkan padanya.
Usut punya usut, ternyata syukuran yang dilakukan oleh puluhan ribu warga Cianjur beberapa waktu yang lalu itu bukan karena mereka mensyukuri panen yang melimpah loh. Melainkan karena orang nomor satu cianjur alias bupati yang bernama Irvan ditangkap oleh KPK. Widih, keren gat uh warganya, saking seneng pemimpinnya ditangkap karena terindikasi tindak pidana korupsi dana pendidikan sekitar 6 milyar, mereka langsung syukuran di alun-alun. Boleh ga sih syukuran penangkapan koruptor,awasloh maen bid’ah-bid’ahin hehhee.
Tapi ngomong-ngomong kita mesti proprsional yah kalo soal yang beginian. Jadi saya belum baca berita soal persidangannya, jadi saya belum tau apakah bupaticianjur ini bener seorang koruptor atau bukan. Tapi masa aja sih dia bupati yang baik dan bener dalam memimpin kabupaten Cianjur, kalo saat dia ditangkapKPK malah di sukurin sama warganya. Kemungkinan besarnya dia pasti bupati yang ga bener dong yah, meski masih ada kemungkinan kecil dia tetep bupati baik dan jujur, tapi inget Cuma kemungkinan kecil wkkwkwk.
Ga mau banyak ngomentarin soal bupati Cianjur yang katanya korupsi karena takut kalo ke Cianjur saya di apa apain lagih sama pendukungnya hehehe. Saya lebih mau berterima kasih, karena beliau, budaya yang semasa kecil saya sering saksikan di desa kini muncul kembali kepermukaan. Hal tersebut mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur atas rizki yang kita dapat dan tentunya bersyukur karena pemimpin korup masuk bui, salambaktos muah.