Fakta membuktikan bahwa orang-orang yang berfikir waras masih sangat banyak, bahkan mereka masih berusia sangat muda. Salah satunya Will Connolly, meski dia masih duduk di bangku sekolah menengah tapi cara berfikirnya menunjukan ‘kemanusia’ masih hadir ditengah-tengah kondisi masyarakat yang dengan mudah terjangkiti virus ekstrimisme dan radikalisme.
Aksi terror penembakan jamaah masjid di New Zeland ditanggapi secara menyebalkan oleh Fraser Anning selaku senator di negara bagian Australia. Seolah-olah aksi penembakan tersebut adalah hal yang wajar. Mendengar pernyataan yang menyakitkan itu, Connolly seperti reflek menghantamkan telur yang dipegangnya kebagian belakang kepala Anning. Kejadian yang terekam TV nasional Australia tersebut lantas membuat Connolly diberi gelar “egg boy hero” oleh para netizen.
Banyak dukungan dan ucapan terimakasih dari para netizen internasional. Bahkan ada kabar beberapa pengacara hukum siap memberikan pendampingan jika memang kejadian pemukulan menggunakan telur tersebut diperkarakan. Connolly saat kejadian tersebut sempat diringkus oleh puluhan pendukung Fraser Anning, beruntung kondisinya tidak sampai mengalami luka-luka serius.
Umurnya yang masih 17 tahun, menyebabkan Will Connolly dibebaskan oleh aparat penegak hukum, meski sempat ditahan beberapa saat untuk dimintai keterangan. mungkin karena hal tersebut dianggap hanya sebatas kenakalan remaja belaka. Tapi meski demikian, kejadian pukulan telur ini mewakili kekesalan seluluh orang yang tersaki oleh pernyataan Anning yang tidak layak keluar dari seorang manusia.
