Halo sobat kalem, pernah gak sih ada pikiran yang menyelinap seperti, “Kok Puisi gue gini-gini aja ya, kok puisi gue gak ada yang suka, kok puisi gue … Bla, bla, dan bla.”
Disini, aku akan menjelaskan dan memberi tips agar puisi kalian terlihat baik,
Panjang dan pendeknya puisi tidak akan menjamin puisi itu terlihat indah, Puisi bisa indah apabila kita memakai diksi atau pilihan kata yang tepat dan selaras dari larik puisi satu ke puisi yang lain. Tapi perlu di catat juga, memakai diksi yang berlebihan bukan patokan agar puisimu di gemari para khalayak/masyarakat. Pada diksi yang berlebihan mampu membuat si pembaca berfikir keras, dan alhasil pembaca berkomentar “Mau baca puisi harus mikir dulu, ah ribet.”
Coba tempatkan diri kita sebagai pembaca, jangan hanya dari sisi penulis. Dengan itu kita mampu memperbaiki kalimat yang tidak tepat,tidak nyambung, atau penggunaan kata yang berlebihan.
Mari buat puisimu,
- Tulis 10 Kata di buku/gadgetmu secara vertikal/ dari atas kebawah
Contoh: Cinta, sujud, doa, Mata, Tangan, Kaki, mulut, beliau, kebaikan, ibu
Contoh :
Cinta pertama dalam atmaku
Sujudnya hanya terpatri namaku
Doa yang beliau layangkan khusus untukku
Mata yang selalu memancar bahagia
Tangan yang tak henti mengelus puncak kepala
Kaki yang tak kenal lelah untuk bersimpuh
Mulut yang tak pernah mengeluh
Kebaikannya selalu mengalir dalam darahku
Beliau yang kesakitan, pun beliau yang memberi hiburan
Ibu, wanita terhebat dalam hidupku
- Jangan langsung dibaca, tunggu beberapa hari.
Apabila kita membaca seketika juga di waktu yang sama, apa tanggapan kita?
“wah, keren juga tulisan gue. Udah, gini aja.”
Setelah 3 hari, buka lagi tulisanmu. Menemukan kalimat yang tak berkesinambungan atau mendapat diksi yang kurang pas dari larik ke larik yang lain.
Mudah bukan? Yuk, segera buat puisimu
Tidak ada kata susah bila kita niat dan berusaha.
Untukmu yang selalu berpikir membuat puisi itu susah, rubahlah pola pikirmu menjadi, “Membuat puisi itu gampang,”
Memang, di awal-awal akan mengalami sedikit kesulitan.
Semua bermula dari paksaan, dari terpaksa pasti bisa, dari bisa akan menjadi terbiasa. Terima kasih.