KALEM.ID – “Takdir merupakan suatu hal yang pasti. Namun, tidak setiap hal di dunia ini bersandar pada takdir”
Berawal dari sebuah perusahaan swasta yang membeli tanah di salah satu desa. Tanah tersebut sangatlah luas, bahkan sampai mengitari dua gunung kecil. Pada awalnya tanah tersebut digunakan masyarakat setempat untuk berkebun dan bertani.
Setelah dibeli oleh perusahaan swasta, tanah tersebut beralih fungsi menjadi tempat wisata. Sejak saat ini tempat tersebut menjadi tempat kemah, tempat berpoto dan tempat piknik karena memiliki pemandangan yang indah. Cerita ini bermula ketika perusahaan itu membeli tanah.
Akses jalan menuju tempat tersebut lumayan jauh. Sekitar 15 km dari jalan utama barulah dapat ditemukan tempat tersebut. Tempat wisata itu termasuk bagian dari desa tadi. Jarak antara kantor desa dengan tempat wisata tersebut kira-kira dua sampai tiga kilo meter.
Mulanya desa itu dikenal sebagai desa yang ramah, aman dan tentram. Namun akhir-akhir ini jalanan di desa itu telah membunuh banyak orang. Banyak pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan ketika melewati jalan di desa tersebut. Sebagian mengalami luka-luka, bahkan ada yang sampai meninggal.
Masyarakat setempat mengabari bahwa sebelumnya belum pernah terjadi hal demikian. Insiden tersebut tentu membuat masyarakat setempat risih dan takut. Berita tersebut kemudian tersebar keluar sampai desa. Begitu gencar kejadian itu, sampai-sampai membuat masyarakat menjadi penasaran, apa yang sebenarnya terjadi?
Insiden ini kemudian menjadi berita hangat di desa itu. Berbagai gosip tentang kecelakaan yang sering terjadi di jalanan desa tersebut sering disinggung. Sebagian masyarakat ada yang bilang bahwa kecelakaan yang terjadi memang sudah semestinya terjadi dan hal tersebut merupakan takdir. Namun ada beberapa kalangan masyarakat yang percaya bahwa kecelakaan tersebut dipicu oleh sesuatu.
Ya, sebagian masyarakat percaya kecelakaan tersebut terjadi karena pembangunan tempat wisata oleh perusahaan baru-baru ini. Tempat wisata yang luas membentang hingga mengitari dua gunung kecil itu dikatakan meminta tumbal.
Setiap satu kali dalam seminggu selalu terjadi kecelakaan. Bukan suatu hal yang harus ditutup-tutupi, namun kejadiannya memang seperti itu. Kadang di minggu-minggu tertentu terjadi dua kali kecelakaan. Hingga saat ini sudah ada 13 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalanan tersebut.
Namun kalangan masyarakat lainnya ada yang beranggapan bahwa tumbal tersebut dipicu oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Orang yang sedang mempelajari ilmu hitam lah yang melakukan tumbal itu. Memafaatkan tempat wisata tersebut sebagai kedok untuk melakukan tumbal. Mengkambing hitamkan tempat wisata tersebut dan memanfaatkannya untuk kepentingan ilmu hitam yang tidak jelas tersebut.
Kebenaran insiden tersebut belum terpecahkan sampai sekarang. Bagaimana menurut anda? Apakah hal tersebut hanya kecelakaan semata? Ataukah tumbal yang dilakukan untuk memenuhi suatu syarat mengalih fungsikan tanah? Atau hanya perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab yang sedang mempelajari atau memperdalam ilmu hitam?