Ini Bukan Game Battle Royale, Muslim Di Selandia Baru Ditembaki Terroris

Baru kali ini aku menulis dengan amarah sebesar ini. Rasanya banyak kata kata kasar yang ingin aku lontarkan pada pembunuh biadab puluhan jamaah yang hendak menunaikan solat jumat di Selandia baru. Kawan kawan yang sempat menonton full video pembantaian yang dilivestreamingkan tersebut pasti punya prasaan yang sama dengan aku saat ini.

Saat memelakukan aksi bajig*nnya, pelaku terror ini terlihat begitu tenang, tak nampak tremor pada kedua tangannya. Dia berjalan dengan santainya saat memasuki masjid, sambil menembak dengan sootgun dan senjata lain yang mampu melontarkan banyak peluru dalam satu detik. Setelah tahu semua yang didalam masjid telah meninggal, lantas dia melakukan aksi biadabnya jalanan. Salah seorang perempuan muslim juga menjadi korbannya, tertembak dan tergeletak dipinggir jalan sambil merintih kesakitaan sambil meminta tolong diselamatkan, tapi dia tak pandang bulu, perempuan tersebut di tembak beberapa kali dikepalanya dalam jarak yang dekat. Kemudia dia melindas jenazah wanita tersebut menggunakan mobil dan kemudian pergi dari lingkungan masjid.

Setelah aku menonton Sapa Indonesia Malam di Kompas TV jumat (15-03-2019), Tantowi Yahnya selaku Kedubes RI untuk Selandia Baru menyatakan bahwa ada korban dari warga negara Indonesia. Satu orang dinyatakan meninggal dunia, dan satu orang lagi belum terkonfirmasi bagaimana keadaannya. Diacara tersebut juga dikatakan bahwa selandia baru merupakan negara kedua teraman didunia. Tentunya hal tersebut membuat kita sadar, bahwa terror bisa terjadi dimana saja, dan pemahaman radikalisme bisa menjangkiti siapa saja.

Kejadian ini merupakan pukulan untuk kemanusiaan dunia, dimana pelaku teror dengan sengaja melakukan tindak kejahatannya sembari mempertontonkannya ke dunia luas. kita benar-benar harus melakukan pencegahan pada tindak-tindakan terror dengan menghindarkan diri kita dan lingkungan dari pemahaman radikal. Jangan sampai kita lagi lagi kecolongan dengan adanya terror-terror semacam ini terutama dibumi pertiwi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.