Judulnya sih Buku

buku-numpuk-breakpos.com

Buku adalah benda, buku adalah kitab, buku adalah warisan, buku adalah ilmu, buku adalah catatan, buku adalah tulisan, buku adalah bacaan, buku adalah memori, buku adalah kisah, buku adalah pesan, buku adalah manfaat, buku adalah media, buku adalah keajaiban.

Tentu saja semua definisi di atas dapat dibenarkan jika buku itu dibaca. Akan percuma jadinya jika buku hanya menjadi hiasan lemari dan meja di kamar tanpa dibaca. Membaca buku pun tidak hanya sekedar dibaca, namun tugas sesungguhnya ketika membaca buku yakni mengerti serta memahani pesan yang tertulis di dalam buku.

Lalu, buku adalah kutu, selanjutnya disebut kutub buku. Yang barusan bukanlah typo melainkan disengaja. Mengapa orang yang sering membaca disebut kutu buku? Padahal kutu yang ada di buku itu hanya akan muncul jika buku didiamkan sangat lama. Sedangkan orang yang sering membaca buku tidak akan mendiamkan bukunya lama-lama. Benar tidak?

Biasanya dia (buku) diajak bermain, belajar, sampai dibawa kemana-mana untuk agar mudah melanjutkan bacaan. Suatu panggilan yang tepat bagi seseorang yang sering membaca buku bukanlah kutu buku melainkan kutub buku. Mengapa kutub?

Sebagaimana kita tahu bahwa kutub merupakan ujung bumi yang di sana terdapat banyak sekali bongkahan es, bahkan hingga setinggi gunung. Ibaratkan saja kutub itu sebagai kutu buku dan bongkahan-bongkahan es nya sebagai buku (maksa).

Semoga anda masih paham apa yang saya utarakan sampai sini. Kutub yang memiliki banyak sekali es sama halnya dengan orang yang sering membaca buku hingga paham isinya bahkan sampai mengamalkannya. Maaf jika anda bingung masalah kutub buku ini, memang untuk membiasakan berpikir kita harus tau sesuatu dari yang sulit lebih dulu.

Buku merupakan alat bantu yang mejauhkan umat manusia dari kebodohan. Maka dari itu, buku adalah warisan yang tidak boleh diacuhkan. Dari buku, seseorang bisa mendapat suatu ilmu dan juga manfaat yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Buku senantiasa dibuat untuk memudahkan sekalian hey para manusia untuk mendapatkan informasi.

Sebelumnya maaf jika anda tidak nyaman dan merasa bosan dengan artikel ini, silahkan berhenti membaca dan tinggalkan artikel ini jika terjadi hal demikian. Namun, jika anda masih ingin berpykyr bersama saya, silahkan baca dengan seksama dan tinggalkan kegiatan lain (maksa). Karena apa? Karena ketika anda bosan dengan bacaan yang membosankan dan berhenti, anda adalah termasuk manusia yang membosankan.

Anda akan bosan terhadap bacaan, begitu juga dengan bacaan, bacaan pun akan bosan bersama anda. Renungkan, pykyrkan, dan jangan lupa neleug ciduh. Seseorang yang terbiasa dengan bacaan yang membosankan, dia adalah pembaca yang sesungguhnya. Karena ketika seseorang yang candu akan bacaan yang seru, hal tersebut bisa membahayakan dirinya.

Analoginya sama dengan kehidupan, jika seseorang sudah hidup kaya raya dan sudah nyaman dengan kekayaannya, maka ketika jatuh miskin, tidak akan nyamanlah hidupnya, karena dari awal, hidupnya telah termanjakan oleh kekayaan. Tetapi jika sebaliknya, orang yang terbiasa hidup miskin atau sederhana, ketika menjadi kaya ia akan senang dan bahagia, kemudian jika kekayaannya hilang dan kembali lagi pada kondisi sebelumnya, ia akan tetap tegar dalam hidup kesederhaan. Kalau orang sunda bilang sih “hirup meurih”.

Sama halnya dengan bacaan, jika terbiasa membaca buku yang menarik, ketika membaca buku yang biasa saja maka akan terasa bosan. Padahal di dalamnya masih banyak yang belum dibaca yang mungkin bisa menjadi menarik dan bahkan kaya akan ilmu serta manfaat.

Cobalah sesekali bacalah buku matematika yang satu halaman saja anda akan menghabiskan banyak waktu karena mengeja angka yang satu huruf menjadi satu kata maksimal tiga suku kata. Tidak apa-apa, pekerjaan seperti itu layak kok dicoba untuk melatih bacaan angka kita. Jangan salah kalau-kalau anda salah nulis nominal angka dengan keterangan uang di kwitansi.

Kebosanan akan sesuatu sebenarnya diciptakan oleh kita sendiri, demikian pula halnya dengan kebahagiaan. Duh maaf jadi ngelantur, intinya mah jangan mudah bosan terhadap apapun khususnya membaca sesuatu. Jika mulai bosan, maka ciptakan kebahagiaan dengan menggati sudut pandang terhadap sesuatu.

Sama halnya dengan orang yang malas membaca buku, sudut pandang mereka terhadap buku itu minim. Buku hanya dipandang sebelah mata, lah yang sebelahnya lagi? Cari di google jangan hayang dihuapan wae. Hehe teu ketang bohong. Sebelahnya lagi memandang pekerjaan yang lebih menyenangkan dari membaca buku. Apa itu? Contoh misal main game, main sama temen, main banyak lah pokoknya. Bukan melarang, namun sayang jika kebermanfaatan hidup disia-siakan. Malulah dengan waktu, waktu silih berganti namun manusia tetap saja tidak ada kemauan untuk maju walau hanya sejengkal dari keberdiriannya seperti kaki yang dipaku ke bumi.

Buku bisa menjadi pijakan bagi siapapun yang ingin melangkah maju, bagi siapapun yang ingin meraih mahligai pengetahuan di dunia ini. Bahkan dengan buku pun hadiah surga dapat diraih dengan mudah. Toh dalam kewajiban mencari ilmu, membaca buku merupakan salah satu caranya, makanya kenapa Allah menurunkan kitab Al-Quran yang berupa buku bukan aplikasi berbasis game.

Namun, buku pun bisa menciderai seseorang, bukan karena disleding tentunya. Melainkan karena seseorang tersebut membaca buku yang semestinya tidak harus ia baca. You know what i mean

Hokeh sekian yang dapat saya tulis, daripada gabisa tidur dipake main game, setidaknya tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca. Jika tidak bermanfaat semoga bermanfaat (maksa). Maaf jika banyak kesalahan karena saya bukan penulis tulen dan masih baru anyar keneh diajar nulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.