Ustad Abdul Somad GP Ansor NU Gus Yakut

Keterlaluan, Ini Tuduhan Ketua GP Ansor Terhadap Ustad Abdul Somad

“kata Empedocles, ada dua kekuatan yang bisa memisahkan dan mempersatuka dunia, yaitu benci dan cinta. aku harap UAS dan ANSOR sama sama memilih cinta” 

 

Pada hari rabu malam sekitar jam 20:00 tanggal 5 september 2018, saya menonton acara TV One yang membahas tentang isu penjegalan ceramah Ustah Abdul Somad (UAS) di Jepara. Diacara tersebut hadir perwakilan UAS yaitu sahabatnya dekatnya dan perwakilan dari GP Ansor Jepara. Setelah menyimak acara tersebut, menurut saya pangkal dari permasalahannya isu penjegalan ceramah UAS ini hanya karena tidak jelasnya informasi yang beredar sehingga memunculkan banyak perasangka.

Seandanya GP Ansor dan UAS sama-sama duduk bersama sambil ngopi dan tertawa, saya kira kejadian semacam ini bisa terhindarkan. Dan umat akan senang, terutama warga NU kaya saya ini. Tapi mau tidak mau, saya perlu menyampaikan keritik saya kepada ketua  GP Ansor terhadap pernyataannya di wartakota.tribunnews.com (12/9) sebagai bentuk kecintaan saya kepada Ansor, dan tidak ingin ada kesan konfilk antara Ansor dan UAS yang saat ini seperti ada yang sengaja meruncingkan hal tersebut.

“Kalau memang UAS (Ustaz Abdul Somad) sudah bertobat, UAS sudah berhenti atau meninggalkan keinginannya untuk menegakkan khilafah, ya silakan saja kita nggak akan melarang dakwah,” ujar Gus Yaqut (ketua GP Ansor) dalam wawancara dengan wartakota.1

Lanjut Gus Yakut “Tapi dia menyebut termin, sampai desember 2018. Ini tahun politik. Bisa saja itu. Bisa jadi juga ini terkait strategi marketing. ini berbeda, di NU itu tidak ada Kiai yang punya manajemen,”1

Saya menyayangkan diksi yang dipakai dalam ungkapan Gus Yakut dalam menanggapi isu yang sedang ramai soal penjegalan ceramah UAS. Yaitu diksi ‘tobat’ dan ‘manajemen’

Kata ‘tobat’ yang disematkan Gus yakut rasanya terlalu kasar jika melihat Ustad Abdul Somat adalah tokoh agamawan yang menjadi referensi ilmu bagi masyarakat banyak, Terutama masyarakat NU sendiri dalam hal Hadis dan Fiqih.

Lalu tuduhan terhadap UAS yang menggunakan ‘majemen’ dalam mengatur ceramahnya. Padahal hal tersebut sudah disampaikan temannya UAS diacara TV One tanggal 5 september lalu, bahwa UAS tidak pernah menggunakan manajemen dalam mengatur ceramahnya, melainkan ada relawan-relawan yang bersedia membantu penyelenggaraan ceramah UAS diberbagai tempat.

Pendapat saya, seharusnya GP Ansor Jangan kalah cepat dalam menjalin hubungan yang baik dengan UAS. Jangan kalah cepat dengan teman-teman atau ustad-ustad yang berideologikan Khilafah dalam mengambil hati UAS. Karena mau tidak mau UAS ini adalah ustad Ahlusunnah waljamaah yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

Salam sayang saya untuk UAS dan GP Ansor

sumber 1 : http://wartakota.tribunnews.com/2018/09/12/ustaz-abdul-somad-sampai-tunjukkan-kaus-kakinya-untuk-jawab-kecurigaan-gp-ansor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.