Mitos Menyapu Di Malam Hari

sapu-lidi-mitos-kalem.id

KALEM.ID – “Banyak mitos yang masih dipercayai masyarakat di zaman modern ini. Dan mitos-mitos itu dapat terjadi tanpa disangka-sangka.

Banyak mitos yang pada hari ini masih di percaya banyak orang. Tetanggaku, Reni tidak pernah percaya akan adanya mitos. Dan kenapa aku harus memperdulikan hal tersebut. Ah Sudahlah

Awal ceritanya begini, malam Jumat sekitar pukul sebelas malam aku baru pulang kerja. Saat itu aku  sedang berjalan pulang untuk beristirahat. Singkat cerita aku pun sampai di rumah. Lalu, terdengar suara seseorang yang sedang menyapu halaman rumah dengan sapu lidi, kosrak kosrek suara sapu lidi yang khas mengiang-ngiang di telingaku. Aku yang baru melepas sepatu dan masuk ke dalam rumah, langsung ke keluar rumah lagi, dengan maksud mencari tahu siapa yang menyapu malam-malam begini.

Ternyata itu Reni tetanggaku yang bohay. Sesaat, suara sapu lidi itu pun hilang, “Bang Danny baru pulang kerja?” Tanya Reni padaku dengan sorot mata agak nakal.

Aku dengan lelah merespon, “Hehe iya mbak, baru saja sampai. Ngomong-ngomong kenapa mbak Reni nyapu malam-malam begini?

Maaf saya ganggu istirahat bang Danny hehehe. Tadi teman-teman saya mampir ke rumah saya, setelah pesta kecil tadi di halaman rumah jadi bersepah-sepah, akhirnya saya nyapu supaya rapi lagi.” Jawab Reni padaku.

Mbak tahu tidak kalau menyapu malam-malam itu bisa mengundang makhluk ghaib?” Kataku dengan nada agak menakuti.

Mbak Reni dengan tampang biasa saja berucap menjawab pertanyaanku, “Ih bang Danny menakut-nakuti saya, saya mah enggak percaya bang dengan hal seperti itu.

Aku pun menjelaskan sedikit, “Ya, kalau mbak Reni tidak percaya tidak apa-apa, tapi saya pernah mengalami hal semacam itu. Kalau gitu saya masuk rumah ya mbak, takut ada yang datang. Silahkan mbak lanjut bersih-bersihnya.

Sepertinya mbak Reni kesal padaku setelah aku berkata seperti itu. Dia tidak menghiraukan apa yang aku ucapkan dan mengabaikanku. Lalu mbak Reni melanjutkan kegiatan menyapunya itu.

Kemudian aku masuk ke rumah. Aku berbaring di tempat tidurku, tak lama kemudian suara kosrak kosrek sapu lidi itu hilang dan tidak terdengar lagi. Sepuluh menit selama aku terbaring, mataku tidak mau terpejam dan tidak mau tidur. Aku malah melamunkan apa yang tadi dilakukan mbak Reni.

Sedang melamunkan hal tersebut, aku mendengar seseorang tertawa dari kejauhan. Terdengar suara “Hiii hiii hiii hiii hiii hiii.” Suara itu tidak asing bagiku, suara tertawa itu jika aku cermati berasal dari rumah mbak Reni. Namun suara tertawa itu tidak berlangsung lama.

Selang beberapa menit, ada orang yang mengetuk pintu rumahku. “Siapa sih malam-malam gini?” gumamku dalam hati. Aku segera bangun dan menuju pintu depan rumahku. Tok tok tok tok tok tok tok tok tok ketukan pintu tiba-tiba begitu keras. Aku bergegas, dan sesampainya di ruang tamu, aku langsung membuka pintu.

Ternyata itu mbak Reni dengan wajah yang ketakutan. “Ada apa mbak malam-malam gini bertamu?” tanyaku kepadanya.

Bang tolong saya, saya takuuut,” respon mbak Reni sambil terus melihat ke arah halaman rumah.

Sini-sini masuk dulu, ceritanya nanti di dalam.” Balasku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.