Aku disenandungkan-Nya kata mesra
Dibelai dengan untaian harapan kala kumerayu
Sesekali menohok langit yang berona abu
Raut mengkerut
Kecut kala hari membenamkan mata di ujung waktu
Singgasana berganti Tuan
Tibalah hamba di persemayaman
Permata menggugus
Rona abu memekat
Larut .. Larut ..
Rusuh diikatkannya pada patok
Paruh sunyi terpecah oleh gemericik
Air mengering mata mengair
Tersujud, dan sepasang bola rinai
Ingat tentang nurani yang menjadi legam
Naif, menggerutu di balik anugerah Kekasih
Tetapi Ia tetaplah baik
Zarina tersenyum
Mengantar angin yang membisikkan tasbih, tahmid dan tahlil
Meski legam
Ia tak ayal menggenggamkan diam
Tuhan, Kau Maha Romantis