Suatu ketika, Abu Nawas diundang makan malam oleh raja. Pada kesempatan ini untuk kesekian kalinya raja ingin menguji kecerdikan Abu Nawas.
Setelah berdoa, hadirin dipersilahkan makan oleh raja. namun ketika Abu Nawas ingin mengambil ayam di hadapannya, Raja Harun Al-Rasyid menyela, “Hai Abu, apa yang kau lakukan pada ayam itu akan aku lakukan padamu.”
“Saya belum mengerti, bagaimana maksud paduka?” tanya Abu Nawas.
“Begini Abu, sebagai contoh, jika kau memotong bagian sayap ayam itu maka aku juga akan memotong lenganmu, jika kau mengambil kulit ayam itu, maka aku pun akan mengambil kulitmu.” jelas raja.
Akhirnya Abu Nawas mengurungkan niat untuk menyantap ayam yang dipandangnya lezat itu. Setelah terdiam cukup lama, Abu Nawas menemukan ide cerdik, ia coba cubit sayap ayam itu, maka seketika baginda raja mencubit lengan Abu Nawas. Abu Nawas menepuk lembut punggung ayam, raja pun menepuk lembut punggung Abu Nawas.
Lalu Abu Nawas melanjutkan aksi cerdiknya, yakni memijat sayap ayam di atas piring. Maka sang raja mau tidak mau harus memijat lengan Abu Nawas, sebagaimana Abu Nawas memijat sayap ayamnya.
Namun tak lama, sang raja menghentikan pijatannya kepada Abu Nawas, meski Abu Nawas masih belum berhenti memijat sayap ayam itu. Sang raja pun akhrinya mempersilahkan Abu Nawas untuk memakan ayam itu serta apapun yang Abu Nawas inginkan di meja hidangan.